Beberapa hari ini kondisi di Surabaya lagi banyak orang sakit. Kemana-mana, pasti aja ada yang flu dan batuk. Masker pun lagi-lagi jadi sering dipakai. Tapi terlambat, ternyata saya kebagian flu dan batuk juga. Jadi, uhuk, waktu, uhuk, nulis, uhuk, juga batuk-batuk. Tapi gara-gara ini, aku jadi semakin menghargai pentingnya menjaga diri.
Kenapa?
Karena waktu sehat, ternyata kita kurang menghargai betapa
indahnya bisa tidur tanpa terganggu batuk. Saat kita sehat, kita kurang
menghargai kesunyian yang kita dapatkan. Kalau pas batuk, kasihan orang rumah
jadi terganggu. Ini hanya penyakit kecil seperti batuk. Gimana kalau penyakit
lain? Untuk menghargai kesehatan, postingan kali ini akan membahas soal jaga
diri.
Kedisiplinan fisik: Tubuh cuman satu.
Mens sana in corpore sano.
Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
Kata-kata ini terdengar klise, namun sangat penting. Kita
tidak akan berbicara soal kesehatan mental dulu. Tapi dari quotes ini,
mengesankan bahwa tubuh sebagai kendaraan fisik kita adalah hal yang harus kita
perhatikan pertama kali. Pertanyaannya, seberapa sering kita menjaga fisik
kita?
Anjuran-anjuran seperti makan-makanan gizi seimbang, makan empat sehat lima sempurna, jangan lupa olahraga, jangan tidur larut malam, mungkin terdengar klise bagi kita. Tapi hal ini memang benar. Cara kita memperhatikan tubuh dimulai dari cara memasukkan energi (makanan), dan cara mengeluarkan energi (kita apakan energi tersebut).
Apakah kita makan makanan gizi seimbang? Atau kita banyak
mengonsumsi gula tambahan diluar batas wajar?
Apakah kita makan makanan asli (whole foods)? Atau
malah lebih senang mengonsumsi ultra processed food?
Setelah kita makan, bagaimana cara kita memanfaatkan energi
tersebut? Berolahraga atau rebahan sambil netflix?
Pertanyaan ini perlu kita pikirkan.
Jaga psikismu, hati-hati sama racun.
Part kedua yang juga menurutku perlu diperhatikan adalah
mentalmu atau psikologismu. Jangan hanya jaga diri fisik saja, tapi kondisi
mental juga perlu diperhatikan. Kemarin banyak sekali yang DM dan cerita
mengenai masalah-masalahnya masing-masing.
Tapi poin utamanya 1. Ada hal-hal yang perlu kita
pikirkan, ada yang tidak.
Jangan biarkan semua hal yang kita dengar meracuni pikiran
kita, membuat pikiran kita ini tidak fokus. Terlalu fokus terhadap masalah
orang lain, sampai kita melupakan satu orang yang juga perlu kita pikirkan.
Diri sendiri.
Jangan sampai karena kita banyak memperdulikan orang lain,
kita berharap orang lain juga peduli dengan diri kita. Padahal orang lain tidak
punya kewajiban untuk memperhatikan dirimu. Hanya kamu yang punya kewajiban
memperhatikan dirimu.
Kenapa kita tidak mulai mengenal, memperhatikan, dan juga
merawat diri sendiri? Pesan ini tidak boleh diartikan bahwa kita dilarang
membantu orang lain ya. Tapi jangan sampai karena terlalu fokus dengan masalah
orang, kita lupa merawat diri sendiri.
In the end, kamu hanya punya kamu.
Pada akhirnya, kamu cuman punya kamu.
Tubuhmu hanya satu, jiwamu juga hanya satu.
It’s irreplaceable. Jangan lupa untuk menghargai aset
terbesar yang Tuhan sudah beri ke kita semua.
Makan yang baik, olahraga yang baik, berkembanglah dengan
baik.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!