Kemarin Senin, 11 September 2023, aku diberi kesempatan untuk menjadi pembicara di Mini Mentorship: Negotiation 101. Acara ini dilaksanakan secara virtual, dan diikuti oleh mahasiswa aktivis yang terlibat dalam tim eksternal produktifkuy.
Mereka adalah platform anak muda
yang cukup besar, dan ingin berdampak besar pada produktivitas anak muda. Kali
ini, tema besar yang aku bawakan adalah negosiasi. Tema ini dipilih sesuai
dengan kebutuhan tim produktifkuy dan expertise saya.
Pada kesempatan ini saya
membawakan materi dasar-dasar negosiasi yang terbagi ke dalam empat poin utama:
1) Kenapa negosiasi penting, 2) struktur dasar negosiasi, 3) cara memengaruhi
orang, 4) beberapa istilah penting dalam negosiasi.
Kenapa negosiasi penting?
Sederhana. Karena negosiasi ada dalam kehidupan kita. Dalam
setiap nafas dan keseharian kita banyak sekali momen-momen kita bertemu dengan
orang. Pertemuan tersebut membawa banyak hal. Valuesku, dengan valuesmu.
Terkadang kita perlu mencari titik tengah, dan disitulah peran negosiasi
diperlukan.
Saatku dulu bekerja sebagai humas, kemampuan negosiasi
adalah skill yang sangat penting. Kita mencari titik tengah dari sebuah
instruksi, dengan ukuran kemampuan dan possibility kita.
Namun ternyata saat sharing, banyak sekali bukti bahwa
negosiasi juga ditemukan di pekerjaan-pekerjaan lain. Nyatanya, sesuai temuan
Sharma et al., (2008) menjelaskan bahwa efektivitas negosiasi juga menjadi
komponen penting dalam job performa.
Singkatnya, semakin banyak negosiasi efektif yang dilakukan
juga memperbesar meningkatnya performa dalam pekerjaan.
Bagiku cukup sederhana. Tidak ada negosiasi, berarti tidak
ada keberhasilan. Karena tanpa negosiasi, kita akan terlalu rigid dengan
idealisme kita. Dan tanpa keberhasilan negosiasi, tidak akan ada uang atau
capital yang kita hasilkan.
Negosiasi = memberikan pengaruh
If you want to gather honey, don't kick over the beehive. -Dale
Carnegie, dalam buku “how to make friends and influence people”
Terjemahan: Jikalau engkau mau mengambil madu, jangan
menendang sarang lebah nya.
Berarti ketika kita ingin meyakinkan seseorang, kita harus
berhati-hati. Kenali kebutuhan manusia, untuk mendapatkan apa yang kita
inginkan dari orang tersebut. Istilah singkatnya, kalau kamu ada maunya,
berhati-hatilah.
Sebab jikalau kita tidak berhati-hati menghadapi orang
tersebut, maka akan memperkecil kemungkinan kita mendapatkan yang diinginkan.
Jika kita tidak berhati-hati, bahkan kita bisa mendapatkan banyak kerugian.
Tetapi justru sebaliknya. Kalau ada orang yang terlihat berhati-hati
mendekatimu, PASTI ada maunya. Karena
itu dalam negosiasi, perlu ada perhatian khusus pada dirimu dan mereka, ataupun
pihak-pihak lain yang terlibat.
Konklusi: Pentingnya selalu berkomunikasi
Negosiasi bagaikan proses tarik tambang. Kamu ada butuhnya,
aku ada butuhnya, lalu tarik menarik tengahnya dimana. Titik tengahnya dimana.
Bahasa kerennya, bisakah kita menemukan equilibriumnya? Equilibrium berarti
titik keseimbangan.
Ahammad et al. (2016) menjelaskan bahwa komunikasi
memengaruhi proses negosiasi. Sehingga penting untuk mengkomunikasikan visi,
kebutuhan, keinginan, dan apa yang bisa kita berikan. Jangan berharap orang
bisa mengetahui apa yang ada di diri kita.
Komunikasikan
niat baikmu, maka akan selalu terbuka jalan untukmu. Selamat
berproses.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!