Di Indonesia, ada peribahasa. “Malu bertanya, sesat di jalan.”
Peribahasa tersebut menjadi makna khusus untuk diriku pada
hari ini. Karena hari ini aku memaknai bahwa bertanya, adalah suatu hal yang
sangat penting.
Ada seorang teman yang mempercayakan padaku suatu tanggung
jawab yang besar. Ia bertanya kepadaku, mengonfirmasi apakah aku mau atau
tidak. Aku menjawabnya, dan ia lega.
Jika dia tidak bertanya, mungkin hal tersebut akan
menghantuinya sampai malam atau hari-hari mendatang.
Saat ku mengajar tadi pagi, aku memberi mahasiswaku tugas.
Di saat itu juga aku melihat banyak orang-orang yang memiliki wajah yang
tertekan.
Ternyata kenapa? Mereka bingung, tapi malu bertanya.
Hasilnya, ia bingung dengan apa yang dia kerjakan dan ia tidak meyakini
pekerjaannya.
Ia tidak bertanya, sehingga ia tidak mendapatkan kepastian.
Bertanya adalah salah satu cara kita mendapatkan kepastian.
Bertanya adalah satu-satunya cara mendapat jawaban. Jika
tidak bertanya, tidak akan terjawab.
Tanya dan jawab.
Bertanya adalah sebuah gerbang terhadap pengetahuan dan
solusi.
Hal ini tidak terkait dengan proses diskusi dengan orang
lain saja. Kita pun juga bisa bertanya kepada diri sendiri.
Setiap kali aku ingin membuat konten, ataupun juga menulis setiap
hari. Aku selalu menanyakan kepada diriku sendiri mengenai apa hal-hal yang
membuatku penasaran. Dan hal tersebut mendorong diriku untuk mencari
jawabannya, sehingga aku mendapatkan hal baru hari ini. Hal baru dari hal yang
aku tulis sendiri.
Proses kita mendorong diri sendiri untuk mencari jawaban,
akan membuat kita ulet dalam mencari solusi.
Pertanyaan yang tepat akan menyelesaikan 50% masalah.
Pengalamanku sebagai seorang konsultan, pertanyaan yang
tepat akan membuat kita memahami apa yang menjadi titik utama sebuah
permasalahan. Sehingga secara tidak langsung, akan membuat permasalahan lebih
jelas daripada sebelumnya.
Pertanyaan yang tepat akan memberikan kerangka berpikir yang
tepat, sehingga kita bisa mendapatkan banyak insight untuk permasalahan kita.
Tonggak pemikiran kita
Pertanyaan yang baik akan meningkatkan kualitas komunikasi
yang kita miliki.
Setiap kali aku melakukan public speaking, aku selalu berusaha
mendaratkan pertanyaan di sela-sela aku berdiskusi.
Proses bertanya yang baik, akan meningkatkan kualitas proses
komunikasi. Karena pertanyaan yang baik akan membuat orang-orang berpikir dan
merefleksikan dengan baik.
Pertanyaan yang baik dan reflektif dapat menantang asumsi
yang kita miliki tentang satu hal, sehingga kita dapat memahami suatu fenomena
dengan lebih menyeluruh.
Coba bayangkan, pertanyaan-pertanyaan seperti yang
disampaikan oleh Sir Isaac Newton.
Kita sering mendengar bahwa saat Newton duduk, sebuah apel
jatuh di kepalanya. Saat itulah ia menanyakan: “Kenapa apel jatuh ke tanah ya?”
Ia pun termenung dan menanyakan kepada diri sendiri.
“Jikalau apel jatuh, apakah bulan juga jatuh?”
Dari pertanyaan itulah yang membuat dirinya menjadi ilmuwan
terbesar di abad 17, formulasi hukum Newton yang menjadi pondasi fisika modern.
Kesimpulan.
Bertanya adalah suatu hal yang sangat penting dan bisa
meningkatkan proses berpikir. Karena itu menjadi keprihatinanku sebagai seorang
tenaga pengajar jikalau banyak mahasiswa tidak mau bertanya.
Inilah jadi PR besarnya, supaya aku bisa menciptakan
lingkungan yang aman untuk bertanya.
Aku berkomitmen menjadikan diriku tempat teraman untuk
bertanya.
Jangan takut bertanya ya! Semoga tulisan ini bermanfaat.
Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari
berdiskusi!
Semoga kita dalam keadaan baik.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!