Hari kesehatan mental sedunia: selamat berjuang!



Hari ini, 10 Oktober, bertepatan dengan hari Kesehatan Mental sedunia, aku dipercaya untuk mengisi Studium Generale Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta.

Inilah perenunganku, kenapa kesehatan mental itu penting.

6 kali.

6 kali nyawa mahasiswa melayang. Lagi-lagi bunuh diri.

Seorang mahasiswa di Yogyakarta bunuh diri di kamar kos. Seorang mahasiswa berusia 21 tahun meninggal bunuh diri di daerah Semarang. Seorang mahasiswa di Kupang ditemukan membusuk di kamarnya, diduga bunuh diri. Seorang mahasiswa gantung diri di Banda Aceh. Toraja Utara, seorang mahasiswa tewas karena sulit urus skripsi.

6 kasus sejak Agustus 2023.



2 kali per bulan.

2 orang calon pemimpin masa depan Indonesia harus gugur setiap bulannya gara-gara masalah kesehatan mental.

Itulah urgensi kesehatan mental Indonesia. Jangan ada lagi masa depan Indonesia yang gugur.

 

Apa itu mental health?

“Mental health is defined by how individuals think and feel about themselves and their life, and that it affects how an individual copes and manages in times of adversity. (Bhugra, Till, & Sartorius, 2013)”

“Good mental health can be defined as a state of well-being that allows individuals to cope with the normal stresses of life and function productively, (Fusar-Poli et al., 2019)”

Sederhananya:

Kalau lagi ada masalah, seberapa kuat kita bertahan dan menghadapinya?

Itu adalah definisi mental health.

Ketika adalah masalah, mental health yang baik akan membuat kita bisa menghadapi masalah dengan baik.

Ketika mental health kita kurang baik, membuat kita sulit menghadapi masalah-masalah sederhana.

Mental health sama seperti baterai HP.

Kalau misal ada masalah, itu mengurangi energi kita.

Kalau masalah datang bertubi tubi gimana? Baterai kita bisa habis.

Kalau misal sudah low battery, tapi masalah masih datang bertubi-tubi gimana? HP nya bisa mati.

Karena itu ada beberapa orang yang memiliki kesulitan menghadapi permasalahan sederhana.

Karena baterainya habis, dan selalu kena masalah yang sulit. Dan sedihnya, beberapa orang berpikir untuk bunuh diri.

Sebelum HP nya mati, sebaiknya di charge dulu.

 

Bagaimana cara improve mental health kita?

Kita bisa ngecharge mental health kita dengan pandangan yang lebih komprehensif.

A person's mental health is shaped by various social, economic, and physical environments, and policy-making at all levels of governance and across sectors can make a positive difference in improving population mental health and reducing risk of mental disorders associated with social inequalities. (Allen et al., 2014)

Pandangan komprehensif diperlukan untuk melatih kesehatan mental kita.

Ini cara dan pandanganku untuk memperbaiki dan mengembangkan mental health kita.

Social à Pilih teman yang baik. Bisa terima kamu apa adanya, bukan ada apanya.

Economic à Jangan buat kesalahan finansial. Hati-hati dengan judi online, pinjaman online.

Physical à Pilih tempat yang menyenangkan buatmu, identifikasi caramu nge charge baterai HP mu tadi.

Tapi masih banyak hal-hal lain yang bisa kita lakukan.

Tetapi jikalau kamu bingung, lebih mudah bagi kita membandingkan mental health kita sama seperti kesehatan fisik kita.

Perlu dilatih dengan memiliki pandangan-pandangan yang berbeda soal hidup.

 

Kesimpulan

Semoga dari tulisan ini, kita mendapatkan pandangan soal kesehatan mental.

Tapi saya mengingatkan bahwa kamu tidak sendiri. Sehingga jangan merasa sendiri.

Mari sama-sama berjuang.

“What you seek is seeking you.” -Rumi

Translate: Apa yang kamu cari, sedang mencarimu.

Jikalau kamu mencari jawaban, percayalah ia lebih dulu mencarimu dan menunggu di balik pintu.

Beranikah kamu membuka pintu dan mencari jawabannya?

Terima kasih UNJ!

Selamat Hari Kesehatan Mental sedunia!

Semoga tulisan ini bermanfaat ya!

Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari berdiskusi!

Semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!