Kenapa kita sering mengabaikan kesehatan?



Pertanyaan ini hadir karena kondisi tubuh yang kurang sehat hari ini. Aku merefleksikan lagi tentang kondisi badanku hari ini. Aku tahu tubuh itu penting. Aku juga hanya punya satu tubuh, dan sekali rusak tidak bisa diganti. Aku tahu itu, dan kemungkinan kita juga tahu.

Tetapi kenapa aku sering tidak menjaga tubuhku dengan baik ya?

Kenapa saat tidak bisa tidur justru malah lihat medsos? Jadi ndak bisa tidur lagi.

Kenapa saat pagi aku tidak menyempatkan diri untuk berjemur ya? Jadi kurang asupan vitamin D.

Dan banyak-banyak pertanyaan lagi lainnya.

Tapi disitulah letak perenunganku hari ini.

Aku tahu tubuh hanya satu, dan kita perlu merawatnya.

Tetapi siapa yang benar-benar merawatnya?

Siapa yang benar-benar 100% menjaga pola makan, minum air cukup, istirahat teratur, bergerak rutin (tidak sedentary), memperhatikan keseimbangan gizi makanan, tidak meracuni diri dengan zat adiktif, dan lain sebagainya.

Itu baru menjaga tubuh, belum lagi berbicara tentang psikologis ataupun intelektual.

Kita tahu banyak hal baik, tapi sering tidak melakukannya. Kenapa ya? 

 

Karena selalu berfungsi dengan baik.

Itulah yang menjadi dasar kesalahan logika yang kumiliki. Aku (dan mungkin sebagian besar orang) merasa bahwa tubuh selalu berfungsi dengan baik. 24 jam sehari. 365 hari dalam setahun. Dan sudah berapa lama kamu hidup? Mungkin ada yang 15 tahun, 25 tahun, 35 tahun, ataupun lebih.

Tapi pada intinya, selama kita hidup, kita selalu dimanjakan dengan tubuh kita yang berfungsi dengan maksimal. Iya.

Jika dalam persentase dalam 1 bulan, mungkin hanya 0-2 hari kita sakit. Sehingga persentase tubuh kita mengecewakan kita hanyalah 3-5% sebulan!

NB: Argumen ini mengesampingkan penyakit kronis ataupun penyakit bawaan yang berlangsung hingga tahunan. Doa terbaik untuk mereka yang sedang berjuang.

Tapi pada intinya, jika kita memiliki tubuh yang sehat dan kondisi badan yang selalu baik, jika dilihat persentase kita sakit sangatlah kecil.

Dan hebatnya, kadang ada beberapa tubuh yang tidak minum obat tetapi sembuh dengan cepat. Ini tentunya juga pandangan yang membuat kita jadi agak tidak effort merawat tubuh kita.

Sayangnya, kita baru sadar pentingnya tubuh saat semuanya terlambat. Justru kalau kita tidak menjaga dan merawat saat kita merasa tubuh kita ‘sehat’, itulah yang akan memperbesar faktor risiko kita nanti.

Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?

 

Karena tubuh kita adalah tempat tinggal.

"Take care of your body. It's the only place you have to live." - Jim Rohn

Translate: Jagalah tubuhmu. Itu satu-satunya tempat yang kamu tinggali.

Quotes Jim Rohn ini mempertegas bahwa manusia jarang melihat tubuhnya sebagai tempat tinggal.

Lingkungan sekitar kita adalah tempat tinggalnya, misal rumah, tempat tidur, ataupun ruang makan.

Ketika kita melihat rumah kita berantakan, kita akan terganggu untuk segera membersihkannya.

Kita melihat tempat tidur kita berantakan, langsung dibersihkan sebelum kita tidur.

Ruang makan kita kotor, jadi kita tidak selera makan, langsung kita bersihkan.

Analogi tersebut berlaku sama tentang tubuh. Kita tinggal di tubuh kita. Lingkungan fisik lainnya hanyalah konteks. Rumah, kos, asrama, dan lain-lain, adalah lingkungan sekitar tubuh yang kita tinggali.

 

Kesimpulan

Mari merawat tubuh kita dengan caranya masing-masing.

Tubuhmu satu-satunya tempat yang kamu tinggali dan tidak bisa diganti.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya!

Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari berdiskusi!

Semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!