Beberapa hari ini aku mengakui bahwa aku sedang cemas. Mengapa? Karena ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku. Beberapa hal yang tidak pasti dan membuat diriku tidak fokus.
Ketidakpastian inilah yang mengganggu diriku. Membuatku
sakit, sampai tidak bernafsu makan, bahkan sulit untuk tidur saat malam hari.
Ketidakpastian ini juga membuatku cemas, itu yang aku
ceritakan kepada pasanganku dan mamaku. Aku merasa bahwa ketidakpastian ini
menggangguku, dan aku ingin segera mendapatkan kepastian!
Tetapi justru dari keinginanku untuk mendapatkan kepastian,
hal tersebut justru membuatku melupakan hal-hal lain yang bisa kuperhatikan.
Dari ketidakpastian kali ini, aku banyak belajar.
Belajar menghargai kepastian.
Bukan apa yang dicari, tapi apa yang dimiliki.
Dalam prosesnya, aku adalah manusia yang kurang bersyukur.
Yakin. Kenapa? Karena ditengah-tengah aku melihat ketidakpastian. Aku melupakan
bahwa ada banyak hal yang aku miliki secara pasti.
Ketidakpastianku ini berbicara soal masa depan. Pastinya.
Tetapi kecemasanku, emosi negatif, ataupun hal-hal kurang baik dari ketidakpastian
yang aku maksudkan, membuatku melupakan kepastian-kepastian yang telah
kumiliki.
Kepastian bahwa aku hidup. Itu harus aku nikmati.
Kepastian bahwa aku punya atap dan rumah yang hangat. Itu
yang aku hargai.
Kepastian bahwa aku masih bisa makan dengan cukup. Itu yang
aku rasakan.
Kepastian bahwa ternyata, diluar semua hal yang masih aku
khawatirkan, masih ada orang yang sayang dan mendoakan. Itu yang aku syukuri. Itu
yang aku maknai.
Komitmenku selama beberapa hari ini adalah, jangan sampai
ketidakpastian tentang suatu hal melupakan kepastian lain yang layak kamu
hargai.
Tentang kontrol dan diluar kontrol.
Mengapa penting untuk tidak terlalu banyak memfokuskan
terhadap ketidakpastian. Hal ini ada kaitannya dengan kontrol.
Ketidakpastian biasanya disebabkan karena hal-hal yang
diluar kontrol.
Contoh, kamu ingin mengambil jurusan berkuliah. Kamu ingin
mendapatkan hasil terbaik dari jurusan yang kamu ambil. Kamu tidak bisa
mengetahui apakah jurusan yang kamu ambil akankah menguntungkan atau bermanfaat
untuk masa depan.
Kesuksesan tersebut tidak bisa dipastikan, sehingga kamu
khawatir. Ya sah-sah aja. Tapi jangan sampai ketidakpastianmu membuat kamu
setengah-setengah dalam menjalani ataupun menikmati kuliahmu. Jangan sampai
karena jurusan tersebut tidak pasti sukses, kamu malas-malasan berkuliah.
Ketidakpastian seringkali berakar karena hal tersebut tidak
bisa kita kontrol.
Selama hal tersebut bisa kita kontrol, hal tersebut masuk
dalam kepastian yang kita miliki.
So, hal inilah yang membuatku yakin. Bahwa selain
memperhatikan ketidakpastian, kita harus juga menghargai dan mensyukuri
kepastian yang kita peroleh.
Jangan sampai di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi,
politik, ataupun kebijakan-kebijakan lain, membuat kita cemas dan melupakan
fakta-fakta yang patut kita hargai.
Kita harus belajar memisahkan hal yang bisa kita kontrol,
dan hal yang tidak bisa kita kontrol.
Kesimpulan
Hidup memang membingungkan. Sah sah saja jikalau kita
khawatir karena kita memiliki banyak ketidakpastian.
Tetapi jangan sampai kekhawatiran tersebut membuat kita
berhenti mensyukuri ataupun menghargai hal-hal lain yang sudah kita peroleh.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya!
Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari
berdiskusi!
Semoga kita dalam keadaan baik.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!