Tentang komunikasi dan konflik: Ngobrol dong!



“Ngobrol dong!”

Itu ungkapan yang sering muncul di masyarakat Indonesia. Biasanya istilah tersebut digunakan saat ada sesuatu kesalahpahaman. Misal, ada teman kita yang meminta tolong kita mengerjakan suatu hal.

Lalu kita mengerjakannya, namun kita tidak melakukan dengan tepat. Ternyata, teman kita secara spesifik meminta kita mengerjakan dengan suatu cara.

Nah, ungkapan tersebutlah yang biasanya muncul dan menjadi luapan pertama. Ditambahi dengan ucapan “Oalah.”

“Oalah, ngobrol dong!”

Memang munculnya ucapan tersebut karena salah-satu permasalahan dasar komunikasi.

Apa yang kita ucapkan, belum tentu yang kita maksudkan.

Apa yang kita dengarkan, belum tentu yang dimaksudkan.

Hal ini perlu jadi perhatian kita, sebab komunikasi adalah peran yang sentral dalam kehidupan manusia.

 

Banyak lapisan komunikasi

"The most important thing in communication is hearing what isn't said." - Peter Drucker

Translate: Hal terpenting dalam sebuah komunikasi adalah mendengar yang tidak terkatakan.

Quotes tersebut mempertegas fenomena bahwa dalam komunikasi, hal terpenting yang harus juga kita perhatikan adalah hal-hal yang tidak diucapkan. Jangan terpacu pada hal-hal yang diucapkan saja.

Misalnya, pernahkah saat dirimu kesulitan memahami apa keinginan pasanganmu?

Terkhususnya saat kita meminta sesuatu ataupun memberi sesuatu, terlihat seakan-akan pasangan tidak sebegitu gembira ataupun responsif seperti yang kita harapkan.

Walaupun ia berkata terima kasih, kita bisa menilai dari hal-hal yang tidak ia tunjukkan. Ia tidak terlihat antusias ataupun terlihat bahagia.

Hal tersebut juga bisa menjadi informasi / data, bahwa ada sesuatu yang ingin disampaikan.

Sebab, banyak lapisan dalam sebuah komunikasi.

Bayangkan pula mengenai board games. Misalnya dalam beberapa permainan yang mengharuskan kita untuk memanipulasi orang melalui komunikasi.

Banyak board games menggunakan elemen komunikasi dalam proses permainannya.

Sehingga jika kita ingin memenangkan permainan tersebut, kita harus belajar melihat apa yang disampaikan ataupun tidak disampaikan oleh orang tersebut.

 

Awal mula konflik

Kita menilai orang lain dari apa perilaku / perkataannya. Kita menilai diri sendiri dari niatan kita.

Inilah yang menjadi awal mula konflik.

Dalam hubungan, konflik dan komunikasi terjadi secara alamiah. Hal yang kusebutkan di atas menunjukkan bahwa ini adalah salah satu pandangan yang paling penting dalam komunikasi.

Kita memiliki cara pandang yang berbeda terhadap memandang diri sendiri ataupun orang lain.

Sehingga ketika kita melihat orang berkomunikasi, kita melihat mentah-mentah apa yang mereka katakan dan lakukan.

Mungkin kita pernah dikonfrontasi oleh orang lain. Dan ketika dikonfirmasi tentang beberapa hal, tidak jarang kita menjawab: “Sori, tapi maksudku tidak begitu.”

Kita menyadari betul tentang hal ini. Bahwa apa yang kita sampaikan, belum tentu yang kita maksudkan.

Inilah salah satu kendala komunikasi.

Sehingga menjadi tantangan kita untuk mengelola cara kita berkomunikasi sedemikian rupa, sehingga niatan kita terlihat jelas dari komunikasi yang kita lakukan.

 

Kesimpulan

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari komunikasi.

Sehingga belajar berkomunikasi dengan baik adalah salah satu kemampuan yang akan sangat bermanfaat di kemudian hari.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya!

Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari berdiskusi!

Semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!