Bingung tentang jalan hidup adalah suatu hal yang maklum dirasakan oleh manusia. Mengapa? Karena jalan hidup memang sesuatu yang tidak memiliki panduan.
Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing, sehingga membuat kita bertanya tanya: “Bagaimana dengan jalan hidup kita?” Jalan hidup berbicara tentang tujuan.
Dalam proses pencarian tujuan tersebut sangatlah wajar ketika kita tersesat. Mengapa? Karena sekali lagi, jalan hidup tidak memiliki peta.
Karena itu ketika kita bingung tentang jalan hidup, ini pandanganku: saatnya kembali.
Kembali ke mana?
Bayangkan kamu sedang liburan. Dan kamu berkunjung ke sebuah kota yang belum pernah kamu kunjungi. Kamu pun merencanakan tujuanmu, ke tempat makan, tempat wisata, tempat belanja. Dan lain sebagainya.
Ternyata, saatmu ingin pulang tertunda satu-dua hari karena satu dan lain hal. Akibatnya, kamu sekarang tidak memiliki tujuan di kota tersebut. Kamu pun kembali ke tempatmu istirahat, rumah sementara.
Akhirnya karena kamu bosan, kamu memutuskan untuk berjalan-jalan secara random, tidak merencanakan jalan. Kamu pun senang kesana kemari tanpa tujuan.
Melihat taman, melihat sungai, duduk-duduk di pinggir toko, mencoba jajanan yang random. Menyenangkan. Namun lama-kelamaan kamu kelelahan. Lalu kamu pun pulang.
Mencari jalan hidup sama seperti perumpamaan di atas. Hanya saja, kamu tidak bisa berhenti. Entah kamu memiliki energi ataupun tidak, kamu harus tetap maju dan berjalan.
Karena itu sangatlah wajar ketika kita bingung tentang tujuan hidup kita.
“Aku harus jadi apa?” “Sudah benar kah yang kulakukan?” “Gimana sebaiknya aku menghadapi ini?”
Sebagai manusia, kita harus hidup berdamai dengan pertanyaan tersebut. Mempertanyakan eksistensi dan berusaha menikmati hidup sebaik mungkin.
Tetapi pendapatku, ketika kita sedang kelelahan, ada masanya kita harus kembali. Kembali beristirahat dan mengingat langkah sebelumnya.
Kembali mengingat, lalu merencanakan.
Saat kita kehilangan dompet, ataupun barang yang penting, langkah yang biasanya dilakukan adalah mencoba melacak kembali langkah kita sebelumnya.
Mundur selangkah, demi selangkah. Sampai kita tahu apa kesalahan kita dan bisa memperbaikinya.
Waktu terbaik untuk mengingat langkah sebelumnya ada dua. Saat bangun pagi, dan juga saat sebelum tidur.
Bangun pagi, sempatkanlah waktu 10 menit untuk memikirkan pertanyaan ini.
“Apa hal yang harus kulakukan hari ini supaya hidupku jadi bermakna?”
Batasi saja tiga hal utama. Berilah target pribadi.
Aku, menetapkan tiga hal utama. Satu, carilah orang yang bisa dibantu. Dua, bahagiakan orang yang kamu cintai. Tiga, berkembang lebih daripada hari kemarin.
Tiga hal ini jadi prinsip terbaik bagiku. Tetapi hal ini terus berubah seiring berjalannya waktu.
Tetapi jikalau ini belum menyelesaikan keresahanmu, lakukan tips selanjutnya.
Kembali mengingat, lalu merefleksikan.
Saat malam hari, sempatkanlah waktu 10 menit untuk memikirkan pertanyaan ini.
“Apa hal yang memberiku banyak pelajaran hari ini?”
Tiga hal saja.
Hal-hal ini bisa jadi sesuatu yang positif. Sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang menggembirakan, pencapaian-pencapaian kecil yang sangat bermakna.
Ataupun hal-hal yang bermakna negatif. Sesuatu yang membuatmu malu, sesuatu yang melelahkan buatmu, sesuatu yang mengecewakan, ataupun emosi negatif lainnya.
Setelah kamu merenungkan hari ini, buatlah sebuah komitmen supaya besok kamu bisa menjalani hari esok supaya lebih baik.
Kesimpulan
Dua hal ini akan membuatmu mudah menentukan jalan hidupmu.
Saat proses merefleksikan, entah saat pagi atau malam, kamu akan mendapatkan insight tentang hal-hal yang kamu sukai ataupun tidak.
Preferensi inilah yang akan membentukmu dan bisa direncanakan untuk hari esok yang lebih baik.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya!
Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari berdiskusi!
Semoga kita dalam keadaan baik.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!