Kamu tidak bisa lepas dari tanggung jawab.



Tanggung jawab.

Inilah yang membedakan antara orang dewasa dan anak-anak.

Hari ini aku banyak istirahat karena kondisi badan sedang kurang fit. Aku pun berusaha untuk menyembuhkan diri sebaik mungkin.

Aku berleha-leha. Tapi terasa kurang nyaman.

“Oke, mungkin aku harus duduk di depan komputer.”

Lalu akupun duduk di depan komputer, lalu membuka beberapa hal untuk dikerjakan. Tiba-tiba terasa sakit kepala, dan juga pinggang pun terasa kurang nyaman. Karena memang sudah waktunya untuk istirahat.

Lalu aku pun mencoba merilekskan badan untuk bermain game di laptop. Tapi terasa kurang nyaman.

Saat ku bermain game pun, yang kupikirkan adalah serangkaian tugas dan tanggung jawab yang kumiliki. Berbeda. Dulu masih bisa main game tidak mengenal waktu. Sekarang berbeda.

Lalu aku pun memutuskan untuk menutup game dan perlahan-lahan mulai bekerja dengan speed yang nyaman untuk mataku yang panas ini.

 

Orang dewasa punya tanggung jawab.

Tanggung jawab itu bermacam-macam. Bisa jadi tanggung jawab terhadap diri sendiri, ataupun tanggung jawab terhadap orang lain.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri, misalnya: adalah untuk berolahraga dan menjaga makanan kita.

Kenapa? Karena kita bertanggung jawab terhadap tubuh kita sendiri. Kalaupun tubuh kita mengalami kendala di kemudian hari, itu menjadi tanggung jawab kita untuk menyembuhkannya lagi.

Lalu misal kamu masih berkuliah. Maka kesuksesan kuliah tersebut juga menjadi tanggung jawabmu.

Jika ada ujian, maka tanggung jawabmu untuk mengerjakan dan belajar sebaik mungkin.

Lalu ada juga tanggung jawab terhadap orang lain. Misalnya kamu sudah menikah. Maka kamu akan bertanggung jawab terhadap pasanganmu.

Setidaknya kamu bertanggung jawab untuk mengurus ataupun membangun pernikahan yang sudah disepakati bersama.

Tanggung jawab ini akan lebih besar jika kamu dan pasanganmu memutuskan untuk memiliki anak.

Tetapi pada intinya, orang dewasa memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab ini harus diselesaikan, bagaimanapun caranya.

Konteks tanggung jawab kepada orang lain yang terbesar juga bisa dari apa hal-hal yang kita kerjakan ataupun pekerjaan kita.

 

Tanggung jawab tidak bisa dihindari.

Tanggung jawab tidak bisa dihindari karena erat kaitannya dengan konsekuensi.

Misal kamu melalaikan tanggung jawabmu terhadap klien, maka klien bisa memutuskan untuk menunda pembayaran ataupun menuntutmu balik.

Dalam sebuah proyek yang berukuran besar, tanggung jawab diselesaikan secara bertahap. Berdasarkan tahap-tahap tertentu yang harus diselesaikan dalam ketentuan tertentu.

Misal kamu membuat sebuah rumah, maka jikalau pondasimu telat dibangun, maka seluruh proyek akan tertunda.

Pada intinya, penundaan tanggung jawab akan memiliki konsekuensi yang lebih besar di kemudian hari.

Kuliah misalnya, kalau kamu tidak belajar setelah materi, maka kamu harus belajar lebih keras menjelang ujian dilakukan.

Sesederhana mencuci piring. Jikalau kamu tidak segera mencuci piring setelah kamu makan, tumpukan piring kotor ataupun peralatan makan lainnya pasti akan menumpuk.

Tanggung jawab yang dihindari, akan berdampak besar di kemudian hari.

Itulah pentingnya disiplin yang diajarkan oleh guru-guru kita, ataupun melalui narasi yang beredar di masyarakat.

Disiplin, akan membantu kita menuntaskan tanggung jawab dengan baik.

Keuangan, relationship, pekerjaan, kuliah. Tanggung jawab tersebut akan diuntungkan jika kita disiplin.

 

Kesimpulan

Fungsi orang dewasa dinilai dari cara dia menuntaskan tanggung jawabnya.

Juga dari cara dia bertanggung jawab terhadap diri sendiri, ataupun bertanggung jawab terhadap orang lain.

Karena itu, jangan pernah sekalipun lari dari tanggung jawab. Sebab hal tersebut tidak akan bisa dihindari.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya!

Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari berdiskusi!

Semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!