Disclaimer: Seminggu aku absen menulis, maafkan! Untuk mereka yang sudah bertanya dan concern tentang diriku: terima kasih banyak. Tetapi di tengah-tengah aku mencoba menemani mamaku yang sedang sakit, aku akan coba untuk menulis dengan lebih rutin.
So, beberapa waktu yang lalu aku berjalan ke kota Sidoarjo untuk
mengurus beberapa hal. Ada beberapa tanggung jawab dan hak yang harus dicari
solusinya.
Ada tiga hal yang kutanyakan, tentang nomor HP, kendaraan
bermotor, dan hak. Aku pun tidak mengetahui harus kemana, dan apa yang harus
kulakukan setibanya disana.
Namun karena hal ini terkait dengan tanggung jawab dan
keinginanku mencari solusi, maka harus dilakukan. Suka tidak suka, kita akan
dihadapkan dengan kondisi harus maju. Tidak bisa mundur ataupun abu-abu.
Kalau tidak mau diurus bisa saja, namun akan sangat
merugikan di hari-hari kedepan.
Tapi pada intinya yang aku coba pikirkan hari ini, suka
tidak suka, senang tidak senang, akan ada masanya kita harus mencoba. Tidak ada
pilihan lain.
Manusia harus terus berani mencoba.
Sama seperti kondisi mamaku yang sakit dan belum pulih 100%.
Walaupun kami belum mengetahui secara pasti apa penyakitnya, tapi ini tidak
menghentikan kami untuk terus mencoba berbagai cara.
Setidaknya, kami selalu berusaha untuk mencari tahu. Tanya
ke tenaga profesional, mengikuti prosedur dan alur yang diharuskan, meminta
pandangan dan saran ke rekan-rekan terdekat.
Tetapi pada intinya, kita harus selalu mencoba. Benar atau
tidak, itu urusan nanti. Mengapa? Karena kenyataannya dalam hidup, banyak hal
yang kita tidak akan pernah tahu hasilnya jika kita tidak mencoba.
Titik pertama adalah mencoba. Tidak ada pilihan lain untuk
mencoba.
Selain contoh kesehatan, ada juga dari ilmu pengetahuan.
Mencoba juga adalah salah satu upaya menembus batas-batas
pengetahuan. Mencoba, erat kaitannya dengan inovasi. Sesuatu yang tidak ada,
jadi ada.
Kita tidak tahu metode ini adalah metode yang tepat atau
tidak. Hanya saja kita mencoba, siapa tahu hasil yang dibawa jauh melebihi
harapan kita.
Inovasi-inovasi yang dimiliki manusia, adalah hasil dari
mencoba. Inovasi dalam bidang perekonomian, transportasi, dan sebagainya.
Adalah hasil dari mencoba.
Makanan dan minuman baru, rasa-rasa baru, adalah hasil dari
mencoba. Mencoba, erat kaitannya dengna inovasi.
Itu adalah salah satu kepuasan ketika kita mencoba. Dalam
beberapa konteks dan bidang, jika kita tidak mencoba, kita tidak akan pernah
tahu.
Trial and error.
“If you never try, you’ll never know.” – Coldplay (Fix you)
Aku adalah orang yang sangat “trial” dan “error”. Maksudnya
bagaimana? Bagiku, tidak ada suatu keputusan definitif hal tersebut bisa
dilakukan ataupun tidak jikalau aku belum pernah mencobanya.
Karena expertiseku dalam bidang Psikologi, trial dan error
terjadi ketika aku memutuskan untuk meneliti sebuah topik. “Apakah ada kaitan
variabel X dengan Y?” Lalu dibuat intervensi, dan diukur. Mencoba mendapatkan
hasil terbaik dari hasil-hasil riset sebelumnya.
Asalkan itu masih masuk dalam logika dasar, aku pasti
mengikutinya.
Misal juga dalam bidangku sebagai public speaker.
Ketika ingin menjelaskan suatu topik, ada pendekatan atau games yang sesuai.
Aku pasti mencobanya. Jikalau tidak efektif, maka pada kesempatan berikutnya
aku akan membawa pendekatan atau games yang berbeda.
Mencoba.
Tetapi pada intinya, jikalau kita tidak mencoba kita tidak
akan tahu hasilnya.
Dalam konteks percintaan juga gitu. Kalau kamu sayang,
katakanlah. Kalau kamu tidak mencoba, kamu tidak akan tahu responnya gimana.
Kesimpulan
Mungkin kita takut dengan hasil yang kita dapatkan jikalau
kita mencoba mengerjakan sesuatu. Jika kita tidak mencoba, kita tidak akan
pernah tahu.
Jika setelah mencoba, hal tersebut ternyata merugikan kita.
Ya kita aman dan selamat.
Tetapi bagaimana jikalau hal tersebut sebenarnya
menguntungkan kita? Kita akan kehilangan kesempatan.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya!
Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di bawah dan mari
berdiskusi!
Semoga kita dalam keadaan baik.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas
Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda
sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan
sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun
“@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!