Pagi ini aku menyempatkan diri untuk melihat cermin sebelum
beraktivitas.
Aku melihat beberapa hal di wajahku yang membuat insecure.
Hidung, mata, dan lain sebagainya.
Aku pun agak kesal, tiba-tiba merasa diri insecure karena
ada banyak hal yang kurang ideal.
Sempat terbesit di pikiranku. “Ah cerminnya nih yang salah.”
Tapi ternyata ya aku yang salah.
Karena cermin adalah benda paling jujur di dunia ini.
Tidak ada filter, tidak ada pengurangan, tidak ada melebih-lebihkan.
Ia menampilkan apa adanya.
Cermin dan refleksinya.
Di tahun 2024 ini, aku berkomitmen dan berusaha untuk
sering-sering melihat cermin.
Kenapa?
Karena dalam satu tahun, ada 365 hari dengan banyak dan
ragam aktivitas yang kita miliki.
Kita sering berjalan kesana kemari, dan juga bertemu serta
berinteraksi dengan banyak orang.
Dalam interaksinya, aku tidak mau terlalu banyak bergantung
pada pandangan orang lain.
Aku berusaha untuk melihat cermin supaya aku bisa melihat
diriku sendiri.
Apa adanya.
Tidak terlalu mendengarkan apa yang orang lain katakan
padaku, karena bisa jadi itu bukanlah refleksi yang sebenarnya.
“Aku ini sebenarnya orang seperti apa sih?”
“Aku ini cocoknya bekerja sebagai apa sih?”
“Apa hal penting dalam diriku yang perlu diperbaiki?”
Dan beberapa pertanyaan lainnya.
Kita memang perlu mendengarkan feedback dari orang lain,
benar.
Tetapi poinku adalah, jangan lupa untuk melihat dirimu
sendiri dan refleksi dirimu.
Karena pandangan orang lain bisa ditambahi, bisa dikurangi.
Tetapi cermin tidak akan bisa berbohong.
Refleksi dan 3 wajah.
“People have three faces: the one they show the world, the
one they show their family, and the one they show no one.” – Japanese proverb.
Terjemahan: Setiap orang punya tiga wajah. Pertama untuk
ditunjukkan ke seluruh dunia, kedua untuk ditunjukkan ke keluarga, dan ketiga
yang tidak ditunjukkan ke siapa-siapa.
Orang punya beberapa lapisan dalam hidupnya.
Feedback orang lain (rekan kerja dan keluarga) akan sangat
berguna untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan kita di ‘wajah’ pertama dan
‘wajah’ kedua.
Tetapi jikalau kita tidak bercermin, kita tidak akan
mendapat feedback dari diri sendiri.
“Apa hal yang masih perlu aku benahi?”
“Apa sih yang jadi keinginanku?”
“Apa benar ini yang aku cari?”
Wajah ketiga inilah yang akan dibantu dari keberanian kita
untuk melihat cermin.
Kejujuran cermin lah yang kita butuhkan untuk membantu
pengembangan diri sendiri.
Karena pada dasarnya, hanya dirimulah yang bersama dirimu
selama 24 jam.
Jikalau kita tidak pernah bercermin, kita akan tersesat
dalam hiruk pikuk pendapat orang lain.
Sesekali, berilah masukan untuk dirimu sendiri.
Kesimpulan
Tahun 2024 akan jadi tahun yang lebih kompleks dari tahun
2023.
Perkembangan teknologi, situasi geopolitik dalam negeri
ataupun luar negeri, tantangan ekonomi, dan kehadiran AI akan ‘meramaikan’
pikiran kita.
Sesekali, pikirkanlah dirimu sendiri untuk mencari tujuanmu
yang sebenarnya di masyarakat.
Jangan segan-segan mencari bantuan profesional jika memang
diperlukan.
Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan dan mari berdiskusi.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita dalam keadaan
baik.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas
Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda
sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan
sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun
“@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!

