Resolusi tahun baru sering gagal? Ini cara supaya berhasil.



Tahun baru erat kaitannya dengan resolusi baru.

“New year, new me.” Tahun baru, ada yang baru di diriku.

Orang-orang pun menulis hal-hal yang diharapkan dapat memberi perubahan besar kepada dirinya.

“Aku ingin pergi ke gym setiap hari.”

“Aku ingin membaca buku setiap hari.”

“Aku ingin bangun pagi setiap hari jam 5 pagi.”

Tapi sayangnya, resolusi tahun baru sering gagal.

Mengapa? Menurutku, karena beberapa resolusi tahun baru sering tidak realistis.

Manusia tidak bisa dengan mudah menerima dan melakukan sebuah perubahan besar.

 

Energi mental yang besar.

Katakanlah kamu tidak pernah berolahraga, lalu kamu berkomitmen datang ke gym satu jam setiap hari.

Ini perubahan yang sangat besar untuk alam bawah sadarmu.

Terlalu besar.

Bayangkan kamu tidak pernah berolahraga sebelumnya, lalu kamu tiba-tiba ingin ke gym satu jam setiap hari.

Berapa banyak motivasi dan energi yang harus kamu sediakan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Dari yang semula kamu tidak pernah ke gym, jadi harus: 1) membayar biaya langganan gym, 2) mencari tempat gym, 3) menyediakan waktu untuk ke gym, 4) menyetir ke gym dan lain sebagainya.

Hal ini tentunya tidak mudah untuk dilakukan.

Perubahan besar butuh komitmen dan energi yang besar.

Sebab hal tersebut tergolong ekstrim untuk dirimu, terlebih lagi kamu berkomitmen melakukannya setiap hari (dari yang sebelumnya tidak pernah).

 

Harus bertahap.

Jika ingin membuat resolusi tahun baru, buatlah secara bertahap. Malah lebih baik jikalau kamu membuat resolusi bulan baru. Tidak harus menunggu satu tahun.

Misalnya begini, kamu tidak pernah berolahraga. Lalu kamu memutuskan untuk lebih rutin berolahraga.

Pilihannya ada dua, intensitas ataupun frekuensi.

Jikalau berbicara soal intensitas, cobalah begini:

Bulan 1, cobalah menyempatkan waktu 10-15 menit untuk berlatih kalistenik (tidak harus ke gym, bisa sit up atau push up atau olahraga lain di rumah) setiap hari.

Bulan 2, cobalah menyempatkan waktu 15-30 menit untuk berlatih setiap hari (ada yang ke gym, ada yang di rumah).

Bulan 3, cobalah menyempatkan waktu 30-60 menit untuk berlatih setiap hari.

Dan seterusnya.

Jikalau berbicara soal frekuensi, bisa seperti ini:

Bulan 1, cobalah menyempatkan waktu 1-2x untuk berolahraga setiap minggunya.

Bulan 2, cobalah menyempatkan waktu 3-4x untuk berolahraga setiap minggunya.

Bulan 3, cobalah menyempatkan waktu 5-6x untuk berolahraga setiap minggunya.

Dan seterusnya.

Kamu pun bisa coba mencoba mengutak atik frekuensi, ataupun mengutak atik intensitas (ataupun keduanya), pada aktivitas yang lain.

Misal pada membaca buku, belajar sebuah skill baru, dan lain sebagainya.

Ini adalah caramu melatih diri dan mentalmu, untuk terbiasa terhadap perubahan.

Perubahan besar, membutuhkan energi mental yang lebih besar.

Perubahan kecil, membutuhkan energi mental yang kecil sehingga lebih sustainable untuk jangka panjang.

Sehingga akan mempermudah kita melatih konsistensi kita dalam menjalankan resolusi tahun baru.

 

Kesimpulan

Tidaklah mustahil mengubah diri kita ataupun berkomitmen mengubah diri kita.

Hanya saja, yang membuat kita gagal menjalankan resolusi adalah karena kita berusaha mengerjakan perubahan besar sekaligus.

Jangan menyerah untuk mengembangkan diri, selalu ada jalan.

Jangan segan-segan mencari bantuan profesional jika memang diperlukan.

Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan dan mari berdiskusi.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!

 

Bersih-bersih, dan memutuskan untuk lebih berkomitmen membaca buku. Resolusi bulan baru di 2021. Sidoarjo. Jumat, 14 Mei 2021. [f 2.2. 1/50. ISO 50]