Saya pernah mendengar kuliah dari seorang profesor. Saya
melihatnya dari sekitar tahun 2015, maaf saya tidak ingat namanya. Jika
teringat akan saya mention.
Saat itu profesor tersebut menjelaskan tentang air sebagai
sebuah analogi tentang stress dan kecemasan.
Analoginya sangat sederhana, dan membentuk cara saya
berpikir tentang stress dan kecemasan. Saya akan menceritakan kembali dengan
versi saya.
Di hadapanmu ada gelas air 400 mililiter, botol air
berukuran 1,5 liter, galon air berukuran 16 liter.
Jika aku minta dirimu untuk mengangkat air tersebut hingga
di atas kepala, mana yang lebih sulit?
Kita akan langsung membayangkan bahwa galon air adalah yang
lebih sulit. Tentu, karena lebih berat.
Secara fisika, hal ini juga benar. Dengan hitung-hitungan
masa jenis air, gelas air 400 mililiter harusnya seberat 400 gram, botol air
1,5 liter setara dengan 1,5 kilogram, dan galon air berukuran 16 liter seberat
16 kilogram.
Secara logika fisika, galon air tersebut lebih berat. Tapi
secara logika psikologis, belum tentu demikian.
Jika kamu mengangkat gelas air selama 4 jam, pastilah tangan
akan serasa copot. Jika kamu mengangkat botol air selama 1 jam, pasti tanganmu
akan sakit.
Kesimpulannya begini. Beban seringan apapun, jika dipegang
untuk waktu yang lama akan membebanimu.
Sama halnya dengan kecemasan ataupun stress.
Berat dan waktu.
Analogi tersebut berbicara bahwa berat suatu beban, tidak dihitung
hanya tentang massa nya tetapi juga tentang jangka waktu.
Kecemasan dan stress kecil juga dapat mengganggumu.
Tidak harus menunggu hal-hal besar, seperti kehilangan
anggota keluarga, kehilangan pasangan, ataupun terkena musibah yang sangat
membebani psikologis.
Kecemasan dan stress yang kecil juga dapat membebani
mentalmu jika ditahan dalam waktu yang sangat lama.
Dalam beberapa kasus teman yang sempat curhat kepada saya,
ia bercerita bahwa memiliki masalah kecemasan sampai tidak bisa tidur.
Singkat cerita, setelah ceritanya perlahan terurai, barulah
terungkap bahwa isu ini sudah membebani dia sejak 10 tahun lalu.
Padahal jika dilihat sekilas, isunya sangat sederhana.
Tetapi karena ditahan dalam waktu yang lama, maka akan berpengaruh pada hari
ini.
Lihatlah kembali ke belakang.
Itu yang jadi pesanku.
Dalam kenyataannya, memegang sebuah gelas selama
bertahun-tahun pun masih terlihat sederhana.
Tapi tidak boleh diremehkan, karena kenyataannya orang-orang
yang memegang satu gelas sangatlah langka.
Banyak orang yang memegang ratusan gelas. Ratusan hal kecil
yang tidak diselesaikan.
Ratusan hal-hal kecil yang menghabiskan energinya.
Ratusan hal-hal kecil yang membuat ia jadi cemas dan
khawatir setiap saat.
Ratusan hal-hal kecil yang tidak diselesaikan, dan membuat
ia tidak mudah tidur tenang.
Mungkin kamu susah tidur di malam hari, scrolling sosmed
sampai jam 3 pagi.
Mungkin ketika pagi hari kamu bangun pagi jam 5 pagi, tetapi
tidak bergerak dari atas kasur sampai jam 10 pagi.
Mungkin kamu merasa cemas ketika ingin bertemu orang ataupun
hal-hal besar.
Lihat kembali ke belakang, mungkin ada hal-hal yang belum
diselesaikan.
Kesimpulan
Itulah seni tertinggi mengelola stress ataupun kecemasan.
Seni melepaskan beban. Jangan abaikan hal-hal kecil.
Sekecil apapun kecemasanmu ataupun stress yang kamu miliki,
tuliskan, selesaikan.
Memang tidak semua masalah bisa diselesaikan, tetapi
setidaknya sudah mencoba.
Jangan segan-segan mencari bantuan profesional jika memang
diperlukan.
Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan dan mari berdiskusi.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita dalam keadaan
baik.
Copyright disclaimer
Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas
Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda
sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan
sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun
“@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!