Tentang lilin, angin, dan api: Sebuah perjalanan hidup.


Ini cerita tentang manusia.

Semua manusia membawa sebuah lilin.

Ketika kita berjalan mengarungi kehidupan ini, ada banyak api yang membuat lilin kita menyala.

Dulu saat ku kecil, api yang membuat lilinku menyala adalah luar angkasa.

Aku sangat terobsesi dengan luar angkasa. Setiap ke sekolah aku selalu menyempatkan waktu untuk ke perpustakaan dan membaca buku soal luar angkasa.

Orang tuaku juga suka membelikan buku tentang luar angkasa.

Tapi seiring berjalan waktu, api dari luar angkasa tersebut mulai pudar.

Aku menemukan api yang lebih besar terhadap sains, dan bagaimana cara alam bekerja.

Singkat cerita, sekarang aku menemukan api yang besar terhadap Psikologi dan perkembangan diri manusia.

Tugas manusia adalah: menjaga supaya api kita tetap menyala.

Tapi, ini bukan hanya tentang api.

 

Api dan angin.

Seiring berjalan waktu, manusia akan mendapatkan banyak tantangan.

Salah satu api yang kutemukan adalah di bidang public speaking.

Tapi jalan tidak mulus, ada masanya saya dikecam ada masanya saya tidak didengarkan ataupun dihargai.

Di tengah semua angin yang berusaha menghembuskan api tersebut, tugas kita adalah menjaga api tersebut tetap menyala.

Ketika kamu merasa down, kamu merasa tidak memiliki kesenangan pada hal yang dulu membuatmu senang. Itu adalah kondisi ketika api mu mati.

Maka tugasmu selanjutnya adalah mencari sumber api berikutnya.

Ada masanya angin akan meredamkan api kita.

Tugas kita selanjutnya adalah menemukan sumber api berikutnya.

Inilah cerita tentang api dan angin.

Tapi, ini bukan hanya tentang api dan angin.

 

Api dan lilin.

Lilin adalah sesuatu yang bisa menerangi di tengah gelap.

Ketika kita berjalan menghadapi gelap dan dinginnya dunia, lilin yang menyala akan membuat kita hangat.

Karena itu lilin harus tetap menyala. Supaya kita tidak kedingin.

Karena itu lilin harus tetap menyala. Supaya kita tidak lagi berjalan dalam gelap.

Lilin harus tetap menyala.

Karena kalau lilin tersebut mati, kita akan berjalan dalam gelap.

Karena kalau lilin tersebut mati, kita akan kedinginan dan tidak merasakan kehangatan.

Tapi, ini bukan hanya tentang lilin.

 

Ini bukan tentang lilin, angin, dan api.

Ini adalah cerita tentang perjalanan manusia.

Kita belajar dari lilin, angin, dan api.

Ada api yang harus dicari.

Ada angin yang harus kita terjang.

Ada lilin yang harus kita jaga.

Tapi, ini bukan hanya tentang lilin, angin, dan api.

Ini tentang ceritamu, dan bagaimana caramu membangkitkan semangatmu.

Ini tentang dirimu, dan caramu menemukan passionmu.

Ini tentang kesulitanmu, dan caramu menghadapi hal-hal yang membuatmu jatuh.

 

Kesimpulan

Jaga lilinmu, cari apimu, hadapi anginmu.

Karena hidup tidak bisa berhenti, hidup harus terus berjalan.

Selamat menempuh tahun 2024 ya!

Maaf sempat hiatus selama 1 bulan, karena harus menghadapi angin-angin yang membuat tulisanku berhenti. Sampai jumpa lagi di tahun ini.

Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan dan mari berdiskusi.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!

 

Senja Surabaya yang menemani proses mencari api.
Surabaya. Minggu, 31 Juli 2022. [f 2.4. 1/100. ISO 160]