Marilah berdamai dengan keterbatasan.




Hidup adalah tentang berdamai dalam keterbatasan

KBBI Keterbatasan /ke·ter·ba·tas·an/ n keadaan terbatas:

Kamu ingin membeli suatu barang dan tidak bisa terbeli?

Apakah kamu langsung merampoknya? Tentu tidak.

Kamu bekerja keras dan berusaha menabung untuk membeli.

Kamu ingin mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan dan tidak bisa mendapatkannya?

Apakah kamu langsung menghancurkan perusahaan tersebut? Tentu tidak.

Kamu pun mencoba lagi mendaftar di pekerjaan lainnya.

Kamu ingin mendapatkan nilai yang bagus tetapi ternyata hasilnya jelek?

Kamu pasti mencoba untuk melakukan negosiasi dengan dosenmu, tetapi kalau tidak berhasil?

Apakah kamu langsung mundur dari perkuliahanmu? Tentu tidak.

Sekali lagi, hidup adalah tentang berdamai dengan keterbatasan.

 

Ada yang bisa dilakukan, ada yang tidak.

Ketika aku berangkat kantor pagi ini, cuacanya lumayan buruk.

Hujan dengan sangat deras.

Kalau kamu tidak ingin basah di perjalanan, maka ada hal-hal yang bisa kamu lakukan.

Satu, kamu menunggu hujan reda. Kalau tidak possible dan kamu harus segera berangkat?

Dua, cobalah menggunakan kendaraan yang bisa meminimalisir hujan. Kalau seperti saya, tidak punya mobil?

Tiga, cobalah menggunakan jas hujan. Kalau misal tetap tidak ingin basah?

Empat, kamu membawa baju dan sepatu ganti. Selesai. Masalah terselesaikan.

Manusia dengan sangat mudah memikirkan solusi tersebut.

Kalau kamu terjebak di tengah-tengah hujan, dan tidak ingin basah, maka carilah solusi yang bisa kamu lakukan. Benar?

Kamu tidak bisa menghentikan hujan.

Jangan berusaha menghentikan hujan.

Tetapi, ini bukan hanya tentang hujan.

 

Tidak semua hal perlu dipikirkan.

Mengapa? Karena tidak semua hal berada dalam kontrolmu.

Hal ini saya sampaikan berulang di beberapa tempat.

Dalam semua tulisan, atau saat aku bertemu dan berdiskusi dengan temanku, dan juga dengan semua teman-teman mahasiswaku.

Aku selalu sampaikan hal tersebut.

Jangan berusaha mengendalikan hal-hal yang diluar kemampuanmu.

Kita tadi bicara tentang hujan, tapi tidak sepenuhnya tentang hujan.

Kamu kecewa dia tidak bisa membalas cintamu? Tidak apa-apa. Kamu tidak bisa mengontrol apa emosi yang dia rasakan.

Kamu kecewa karena banyak temanmu menjauhimu karena cerita yang tidak benar? Tidak apa-apa. Kamu tidak bisa mengubah perspektif orang lain.

Kamu kecewa karena bosmu memarahimu di depan orang banyak? Tidak apa-apa. Kamu tidak bisa mengubah kepribadiannya yang buruk.

Kamu kecewa terhadap rekan kerjamu yang malas saat bekerja? Tidak apa-apa. Kamu tidak bisa mengubah apa pandangannya.

So, semakin kita dewasa, kita harus semakin sadar.

Manusa harus berdamai dengan keterbatasannya.

 

Kesimpulan

Berdamai dengan keterbatasan bukan berarti pasrah.

Kita tetap berusaha sebaik mungkin, namun jangan berusaha mengubah hal-hal yang memang diluar kontrol kita. Selama itu masih dalam kemampuan kita, kita harus berjuang.

Jikalau memang diluar kontrol kita, marilah berdamai dengan keterbatasan.

Jikalau ada kesulitan, jangan segan-segan mencari bantuan profesional ya!

Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan dan mari berdiskusi.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “samueldim.com” ataupun “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!