Tulisan ini terinspirasi oleh hujan deras yang ada di rumahku sekarang. Hujan.
Pernahkah kamu
kehujanan?
Mungkin ada
masanya kamu mengendarai sepeda motor, lalu kamu kehujanan deras saat pulang.
Baju basah, celana basah, seluruh tas basah. Bahkan mungkin ada elektronik yang
rusak.
Mungkin ada
masanya juga kamu berlari-lari ke kelas, kamu kehujanan karena kampusmu tidak
menyediakan jalanan bebas hujan. Kamu berjalan, sampai ke kelas dengan kondisi
sepatu yang basah, dan baju yang penuh bercak-bercak air.
Mungkin ada
masanya juga hujan deras seharian, dari pagi sampai malam, dan air masuk ke
rumahmu. Aku pernah mengepel lantai semalaman hanya karena hujan masuk. Dan
besoknya terjadi lagi.
Hujan adalah
sesuatu yang indah jika kita berada di luarnya.
Tulisan ini
terinspirasi oleh hujan badai yang ada di luar rumah saat aku menulis ini. Aku
merasa hujan sangatlah indah, namun berbeda kondisi jika aku berada di luar dan
kehujanan.
Saat
kehujanan, sangatlah tidak menyenangkan.
Dingin,
sampai-sampai tangan kaku ketika aku berusaha menembus hujan.
Basah, walaupun
menggunakan jas hujan tetap saja ada masa-masanya hujan ini masuk ke dalam
baju.
Bahaya, jalanan
yang licin, lubang yang tidak terlihat, juga banyak sekali orang yang menyetir
dengan tidak hati-hati.
Hanya orang
kehujanan yang mengerti sakitnya kehujanan.
Tapi, ini bukan
tentang hujan.
Hujan, dan
kesedihan manusia.
Dalam tulisan
ini, hujan adalah simbolisasi kesedihan manusia.
Ketika kita
berada dalam kondisi yang sedih, kita ‘kehujanan’ secara psikologis oleh
emosi-emosi negatif yang kita raskan.
Kita merasa
kita sendiri. Kita merasa tidak ada jalan keluar. Kita merasa tidak ada suatu
harapan.
Dan itulah
kondisi ketika kita kehujanan. Tapi apa yang bisa kita lakukan?
Rasakan saja
hujannya. Rasakan saja basahnya. Rasakan saja dinginnya.
Kita tidak bisa
memaksa diri untuk ‘kering’ saat kita tengah-tengah kehujanan.
Kita juga tidak
bisa memaksa diri untuk ‘baik-baik’ saja saat kita berada dalam hujan yang
mencekam.
Kita juga tidak
bisa merasa diri kita tidak becus karena berada dalam kondisi yang kurang
menyenangkan.
Kesimpulan
Kadang-kadang
hidup memang agak menyedihkan, dan membuat kita kehujanan setiap waktu.
Tapi kita harus
terus berjalan. Supaya kita bisa menemukan tempat kita berteduh, dan
mengeringkan diri.
Hidup harus
terus berjalan.
Hargailah
orang-orang yang kehujanan.
Karena itu jikalau
ada kesulitan, jangan segan-segan mencari bantuan profesional ya!
Jika ada
pertanyaan, silahkan sampaikan dan mari berdiskusi.
Semoga tulisan
ini bermanfaat dan semoga kita dalam keadaan baik.
Copyright
disclaimer
Segala tulisan
ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini
dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda
ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda
terinspirasi oleh “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!