Tidak ada jalan lain selain bergerak.

Bagi manusia, tidak ada jalan lain selain bergerak. Manusia tidak didesain untuk diam di tempat. Perenungan ini muncul ketika merefleksikan kembali hidup yang sedang kujalani. Mendengarkan orang beserta masalahnya, melihat masalah dan melihat jalan keluarnya, melihat jalan keluar dan tantangannya. Semua butuh bergerak.

Jika kita ingin sampai pada suatu tujuan, kita harus mempersiapkan diri untuk berjalan dan bergerak.

Jika kita ingin ke tempat yang baru, kita harus siap dengan segala kondisi dan juga hal baru yang menyertai.

Jika kita ingin mencapai suatu hasil yang baru, maka kita harus siap melakukan usaha-usaha yang baru.

Sebab jika kita ingin mendapatkan hal baru, kita harus berani melakukan tindakan yang berbeda.

 

Sebab bergerak adalah sebuah proses.

Saat kecil aku sangat mendambakan yang namanya “Pintu ke Mana Saja.” Alat ciptaan Doraemon ini memungkinan kita untuk bergerak secara instan ke tempat yang berbeda. Saat itu aku membayangkan kalau ingin ke kampus, yang biasanya butuh waktu 1 jam, menjadi hanya 1 menit saja. Hemat waktu bukan?

Tetapi jika aku memiliki pintu tersebut, kemungkinan aku tidak akan pernah dewasa. Karena di jalan adalah sebuah proses.

Aku berproses untuk jadi pribadi yang lebih mengelola waktu, “Oh ya karena satu jam maka aku akan pergi lebih awal—siapa tahu terjadi sesuatu.”

Aku berproses untuk jadi pribadi yang lebih sabar. “Kalau ada orang yang seperti ini di jalan, maka sebaiknya aku mengalah supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”

Aku berproses untuk jadi lebih berani. “Mungkin aku coba lewati jalan lain yang belum pernah kulewati ya.”

Tapi apa yang terjadi kalau aku punya pintu Doraemon tersebut? Mungkin aku akan pergi dengan asal-asalan, kemungkinan besar aku juga tidak bersiap-siap dan membenamkan diri dalam prosesnya.

Sebab bergerak adalah sebuah proses.

 

Karena bergerak itu adalah proses yang melelahkan.

Proses tidak ada yang mudah. Jika Anda ingin berjalan ke sebuah tempat, otomatis Anda harus mempersiapkan diri untuk perjalanannya. Semakin jauh, perjalanan dan persiapannya akan semakin melelahkan.

Jika Anda ingin pergi ke café dekat rumah harus mandi, memikirkan baju, memilih baju, mempersiapkan diri, mempersiapkan kendaraan, dst.

Jika Anda ingin pergi ke kantor yang jauh dari rumah, harus mempersiapkan lebih dalam lagi. Bangun lebih pagi, berangkat lebih pagi, mempersiapkan barang dengan lebih banyak.

Jika Anda ingin pergi ke luar kota, harus mempersiapkan lebih banyak lagi. Memikirkan jalurnya, memikirkan akan naik kendaraan apa, dst dst.

Namun proses bergerak itu juga tidak mudah.

 

Kesimpulan

Manusia perlu bergerak. Namun bergerak itu tidak mudah.

Kita perlu mempersiapkan lebih baik supaya kita bisa sampai tujuan dengan aman dan nyaman.

Tidak apa-apa berbuat kesalahan. Manusia tidak harus berhasil dan sempurna dalam percobaan pertamanya.

Teruslah bergerak dan berproses untuk bertumbuh.

Karena itu jikalau ada kesulitan, jangan segan-segan mencari bantuan profesional ya!

Jika ada pertanyaan, silahkan sampaikan dan mari berdiskusi.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita dalam keadaan baik.

 

Copyright disclaimer

Segala tulisan ini adalah buah pemikiran dari Samuel Dimas Suryono (samueldim). Tulisan ini dapat diproduksi dalam bentuk yang berbeda sesuai ijin dari penulis. Jika anda ingin memproduksi ulang, harap cantumkan sumber yang jelas bahwa anda terinspirasi oleh “@samueldim” ataupun “Samuel Dimas Suryono”. Terima kasih!